12.09.2011

Atomic Fluorescence Spectroscopy

 
       Atomic fluorescence adalah jenis spektroskopi yang menganalisa fluorescence dari atom sampel. Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik sebelumnya, AES dan AAS. Biasanya digunakan sinar UV untuk mengeksitasi elektron dalam atom agar memancarkan sinar. Seperti pada AAS, ground state atom yang dihasilkan di flame dieksitasi, dengan memfokuskan berkas cahaya ke atomic vapor. Bukan jumlah cahaya yang diabsorb, melainkan hasil emisi dari decay atom yang tereksitasi oleh sumber cahayalah yang diukur (panjang gelombang yang dihasilkan tanpa diserap).
    Yang menjadi dasar analisa kuantitatif metode ini adalah intensitas dari fluorescene yang bertambah dengan meningkatnya konsentrasi atom. Sumber lampu untuk AF di pasang 900 dengan dasar sistem optik sehingga detektor cahaya hanya menangkap ‘fluorescence’ di flame, bukan cahaya dari lampu itu sendiri. Cara ini bermanfaat untuk memaksimalkan intensitas lampu karena sensitivitas berkaitan langsung dengan jumlah atom tereksitasi yang merupakan fungsi dari intensitas radiasi tereksitasi.
     Beberapa keuntungan dari teknik AFS yaitu, mempunyai sensitivitas yang tinggi, spesifikasi tinggi, dan large linear dynamic system. Keterbatasa AFS adalah senyawa fluororescence yang lain harus dihilangkan jika terjadi overlaping spectra, selain itu senyawa dengan konsentrasi tinggi akan mempengaruhi sensitivitas, dan adanya reaksi fotokimia.
       Di bawah ini, merupakan contoh grafik dari pengujian dengan AFS. Penelitian yang dilakukan oleh Li-li Yang ini, ingin mengetahui pengaruh konsentrasi KBH4 pada sinyal fluoresensi 50 ng / ml arsenik. ■ menandakan sinyal arsenic dan ♦ menandakan sinyal dari background. Grafik menunukan bahwa, sinyal meningkat dengan meningkatnya konsentrasi KBH4 sebeum 1 % (m / v) dan sinyal mencapai nilai maksimum sementara konsentrasi NaBH4 adalah 1% (m / v). Setelah 1% (m / v), sinyal menurun dan akhirnya konstan.
 
       Jadi secara umum, Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) memang paling banyak digunakan dalam aplikasi analisa. Dari segi keunggulan juga lebih banyak dibanding AES dan AFS. Namun, dalam situasi analisa khusus atau spesifik Atomic Emission Spectroscopy (AES), yang dapat mendeteksi unsur secara simultan, dan Atomic Fluorescence Spectroscopy (AFS), yang memiliki spesifikasi tinggi untuk beberapa unsur, akan lebih berguna dalam aplikasinya dibanding dengan AAS.

 

Copyright © 2013 Materials Today | PSD Design by ©lollasta