12.30.2011

Develop your Creativity and Motivation to be a Successful Entrepreneur


     Di masa globalisasi sekarang ini sudah tidak jamannya lagi menjadi job seeker. Jumlah pencari kerja kian meningkat drastis tetapi jumlah penyedia lowongan tetap stagnan. Sudah saatnya mengganti pola pikir pencari kerja ke arah pola pikir penyedia lapangan kerja atau pengusaha. Mengingat petuah dari Bapak Salis Aprilian, PresDir Pertamina Hulu Energi, "Bagaimana cara mahasiswa untuk memajukan bangsa? 3M! Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, dan Mulai dari sekarang." Maka saya memulai dengan mencoba menanamkan jiwa entrepreneur dalam diri saya. Dimulai dari hal kecil, mencari motivasi dan pengetahuan dari ahlinya.
        Sebuah seminar menarik, berisikan para ahli yang sukses di dunia entrepreneur, diadakan di FEUI pada 1 Oktober lalu: Seminar Zero Capital Enterpreneurship (ZCE II) bertemakan 'mengembangkan kreativitas dan motivasi wirausaha baru'. Seminar yang diselenggarakan oleh KMBUI (Keluarga Mahasiswa Buddhis UI) ini, terbagi menjadi 3 segmen, yaitu: 'Seminar Motivasi' oleh Ibu Wenny Lo (CEO Marketing Frank&Co.), 'Seminar Talkshow' oleh Bapak Prajna Murdaya (Direktur PT Berca Sportindo), dan 'Talkshow' oleh Candra Krisna (Finalis Wira Usaha Mandiri). Sebagai info, ini merupakan rangkaian acara kedua, setelah seminar ZCE I tentang bagaimana menjadi pengusaha dengan modal nol.
        Sebelum berbicara banyak tentang menjadi pengusaha, Ibu Wenny Lo menekankan definisi pengusaha yang menurutnya sering salah dimengerti.  Banyak orang menyangka menjadi pengusaha itu enak, mudah dapat uang dan bisa kerja semaunya. Sebenarnya, pengusaha adalah pribadi yang harus mampu melihat dan mengambil peluang serta berani berinovasi tanpa takut menanggung resiko. Tak seperti pegawai negeri yang punya jadwal kerja pasti; pengusaha harus siap setiap waktu karena peluang dan kreatifitas datang tanpa kenal waktu. Ada dua jenis entreprenuer, yang memang bakat alam dan yang harus belajar banyak hingga bertahun-tahun. Keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Asalkan, punya dorongan untuk lebih maju dari keadaan sekarang dan menjadikannya, bukan sekedar mimpi, tapi cita-cita yang terwujud.
      Tak kalah penting dari semangat kewirausahaan adalah modal. Tak ada modal, usaha tak bisa berjalan. Namun modal utama untuk bisa sukses menjalankan usaha bukanlah uang, melainkan kemampuan diri sendiri. Berkacalah pada etos kerja sekarang. Begitu banyak syarat untuk menjadi pengusaha yang baik: kepribadian yang kuat, moralitas, attitude, kejujuran, kreatif, pintar melihat peliang, sikap mental berani mencoba & mengambil resiko, banyak memikir strategi, berpikir tidak linear atau 'out of the box', networking, tidak takut gagal, dan fokus. Dari sekian banyak syarat, pilihlah satu untuk jadi modal utama. Setelah itu, berusahalah untuk tidak mudah menyerah. 
        Seperti yang dilakukan Ibu Wenny Lo, merubah toko emas berukuran 3x3m di Pasar Senen menjadi toko jewelry ternama yang kini memiliki banyak cabang di luar negeri. Kisahnya sangat menarik dan tersirat banyak nilai kehidupan. Memutuskan berpindah haluan dari Fakultas Kedokteran menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi di semester-3-nya, Ibu Wenny Lo mulai membantu orangtua berjualan emas. Persaingan ketat, memaksa mereka ber-evolusi tidak sekedar menjual perhiasan emas, tapi juga membuat rangka perhiasannya untuk kemudian dijual ke penjual emas lainnya di Pasar Baru.
    Awalnya, belum banyak penjual yang mau membeli dengan alasan, tidak suka desainnya, belum percaya kualitasnya, masih pemain baru dan banyak pesaing yang lebih bagus. Satu persatu toko didatanginya untuk meyakinkan bahwa produknya layak dibeli. Walau sering dicemooh dan diomeli pelanggan, beliau tidak lantas berhenti. Melainkan meminta maaf akan kekurangan produknya, untuk kemudian diperbaiki. Bermodal kejujuran dan kegigihan, pelanggan terus bertambah hingga kini beliau berhasil dengan toko jewelry internasionalnya, Frank&Co, yang berarti kejujuran.
    Jadi, kunci utama dalam berusaha adalah jangan takut untuk memulai, mecoba, dengan perhitungan tentunya, dan bangkit lagi ketika gagal. Karena kegagalan membuat kita kuat. Pesan beliau, 'jadilah air mengalir yang kerap mencari jalan walau terhalang batu, berapapun lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikis batu tersebut.'
      Dalam menjalankan usaha pasti akan ditemukan hambatan dan masalah. Tetapi seorang pengusaha sukses bisa mengubahnya menjadi peluang, karena 'problems are not trouble'! Itulah yang dilakukan oleh Bapak Prajna Murdaya ketika brand terkenal, Nike, menarik diri dari Indonesia. Dengan teknologi, peralatan, bahan, dan pegawai yang sudah ada mengapa harus menutup pabrik bekas pembuat sepatu Nike dan menelantarkan pekerjanya? Mengapa tidak mengalihkan modal kesana dan mengembangkannya menjadi brand lokal yang berkualitas? Terjadilah inovasi, dari pabrik yang akan merugi, menjadi PT Berca Sportindo, yang kualitas produknya sekelas dengan Nike tapi harganya lebih terjangkau. Terselamatkan juga para pegawai yang hampir kehilangan pekerjaan. Kejelian melihat situasi pasar, keberanian bertindak saat itu juga dengan pengetahuan akan bidangnya, kepekaan terhadap semua aspek bisnis, dan fokus pada kebutuhan konsumen menyelamatkan pabrik dari kebangkrutan.
       Bapak Prajna Murdaya tak lupa membagi strateginya dalam mempertahankan usaha yang sedang dibangun agar bisa menonjol diantara pesaing lainnya. Fokus pada keunikan produk dengan menawarkan kelebihan yang tak dimiliki pesaing lain. Misalnya kualitas bagus untuk budget terbatas. Aliran dana dalam usaha harus diperhatikan, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Keahlian penghitungan omset, rugi-laba, dan kebutuhan logistik yang teliti misalnya, bisa menghasilkan harga produk yang dibawah rata-rata. Tak kalah penting adalah pemasaran produk yang baik. Pertama, tentukan brand positioning atau pangsa pasar kita, ingin jadi produk kelas sosial menengah keatas, menenah ke bawah, atau semua kalangan. Bisa juga dengan mendomplang merek terkenal seperti yang dilakukan Berca Sportindo. Disinilah kunci keberhasilan produk. Lalu ciptakan tag-line yang menggambarkan keunikan, perbedaan dari produk lain, dan menarik konsumen. Setelah itu lakukan teknik marketing 360o, yang meliputi semua media promosi dari online, media cetak & elektronik, hingga mulut-ke-mulut. Dan terakhir adalah distribusi produk secara inovatif dengan memilih distributor yang kreatif. Seperti meminta display yang inspiratif atau membuka store sendiri.
      Selain aspek bisnis, sisi kemanusiaan juga harus dibangun untuk membuat pondasi usaha yang kuat. Beri rasa aman dan kepercayaan pada para pegawai bahwa anda mampu menjalankan dan memimpin perusahaan dengan baik. Cari jalan keluar terbaik bagi semua hambatan yang ada. Ciptakan etos kerja keras dan rasa kebersamaan dengan menghargai mereka dan menunjukkan bahwa kemajuan perusahaan adalah untuk kemajuan bersama sehingga kinerja pegawai pun meningkat. Singkatnya, jadilah pemimpin yang dihargai dan dihormati pegawai, bukan ditakuti.
       Berdasarkan pengalaman Candra Krisna, yang dari muda sudah berhasil menjadi wirausaha mandiri, keberhasilan yang besar adalah hasil dari keberhasilan kecil yang terus berlanjut. Oleh karena itu, untuk bisa sukses ber-bisnis seseorang harus memiliki tujuan jangka panjang yang tersistemasi secara jelas. Dengan begitu bisnis bisa dijalani dengan totalitas dan kesungguhan untuk maju, bukan sekadar main-main atau coba-coba semata. Sebaiknya, mulailah bisnis dari hal yang paling kita sukai sehingga bisa enjoy menjalaninya. Dan jangan pernah lupa bersyukur atas apa yang telah didapat tapi jangan juga cepat berpuas diri.
   Jadi, dengan berbekal pengetahuan, kemampuan diri, dan kegigihan hati siapa pun bisa menjadi pengusaha sukses! Kalau lagi mentok, yah ingat saja yang sering dibilang Koko mangga dua... "Bisnis berjalan, yang punya bisnis jalan-jalan."

 

Copyright © 2013 Materials Today | PSD Design by ©lollasta