12.23.2011

PENGARUH BESAR BUTIR TERHADAP SIFAT TAHAN KOROSI ALUMUNIUM


     Akibat sifat tahan korosinya yang sangat baik, alumunium digunakan secara luas di berbagai lingkungan atmosferik, fresh water, seawater, tanah dan kimia juga makanan. Contohnya di bidang transportasi seperti tank, jalan kereta api, subway cars, industri minuman kaleng, dan industri kimia seperti piping, barges (bagian bawah kapal), reaction vessels, dan kolom distilasi. Sifat ketahanan korosi yang sangat baik ini disebabkan oleh kemampuannya membentuk lapisan oksida pasif dipermukaan yang sangat stabil. Jika lapisan ini rusak atau tergores, akan dengan cepat memperbaiki diri dengan membentuk lapisan baru sehingga permukaan alumunium terhindar dari kontak dengan lingkungan korosif.
     Korosi baru akan terjadi bila lapisan pasif ini tidak dapat terbentuk karena kondisi lingkungan tertentu. Seperti lingkungan air di atas temperatur 230oC, dan larutan aqueous yang akan melarutkan oksidanya menghasilkan ion Al3+ di asam dan AlO2- di basa. Ketahanan korosi paduan alumunium sangat tergantung dari jenis paduannya yang dapat mempengaruhi mikrostruktur dan dapat membentuk fase tambahan, solid solution atau lainnya. Studi tentang efek ketahanan korosi terhadap besar butir sangat sulit dilakukan karena untuk memperkecil butir dibutuhkan perlakuan tambahan seperti penambahan grain refinement atau heat treatment yang bisa merubah sifat fisik dan kimia logam. Jadi, hubungan ketahanan korosi yang didapat merupakan gabungan dari semua perlakuan yang diberikan bukan hanya batas butir saja.
     Walau begitu, efek ukuran butir terhadap ketahanan korosi sangat sedikit sekali. Berdasarkan studi yang ada, kebanyakan menyimpulkan bahwa pada alumunium murni, ketahanan korosi akan meningkat dengan bertambahnya kemurnian dan berkurangnya ukuran butir. Ketahanan korosi pada alumunium yang sedikit dipengaruhi oleh ukuran butir adalah jenis SCC (stress corrosion cracking) yang termasuk korosi intergranular. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya SCC, yaitu adanya lingkungan korosif, tensile stress, dan material terkorosi. SCC pada alumunium terjadi karena batas butir bersifat lebih anodik (perbedaan potensial) dari daerah lainnya dalam mikrostruktur alumunium. Sehingga korosi akan terjadi di sepanjang batas butir tanpa menyerang butir itu sendiri.
     Menurut Burleigh[1] ada tiga mekanisme SCC di alumunium, yaitu pelarutan anodik, hydrogen induced cracking (HIC), dan rusaknya pasif film. Sifat alumunium dan senyawa intermetaliknya yang sangat aktif membatnya mudah mengalami SCC saat ada presipitat yang bersegregasi di batas butir. Contohnya pada paduan 5xxx (AlMg), yang membentuk senyawa Mg2Al8 yang sangat aktif dan terkorosi di batas butir. Atau pada alumunium paduan tembaga, mengingant ion Cu sangat mudah larut dalam aqueous juga pada Al-Cu (2024) dan Al-Zn-Mg-Cu (7075), daerah copper-depleted zone di sebelah persipitat batas butir adalah yang paling mudah terserang secara anodik.
     Dengan penambahan grain refinement yang mengurangi ukuran butir, jarak pita slip bisa dikurangi sehingga bidang slip (slip = deformasi plastis karena pergerakan dislokasi) bersifat lebih homogen. Slip yang homogen, secara efektif mengurangi perpindahan hidrogen ke batas butir yang kehadirannya menyebabkan terjadinya cracking karena adanya pergerakan dislokasi. Jadi, ketahanan terhadap SCC dapat meningkat dengan tidak terjadinya hidrogen embrittlement atau HIC.
     Ketahanan alumunium casting terhadap SCC cukup tinggi, seperti pada seri 4xx.x (Al-Si), 3xx.x (Al-Si-Mg), 5xx.x (Mg < 8%). Seri 3xx.x mengandung sedikit Cu, sehingga ketahanan korosinya kurang dibanding seri 4xx.x ataupun 5xx.x. Permasalahan terjadi pada paduan alumunium casting dengan kekuatan tinggi seperti seri 7xx.x (Al-Zn-Mg) dan pada paduan Al-Mg 520 yang diperlakukan temper T4. Untuk paduan tersebut, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti casting design, stress saat perakitan dan perawatan, juga antisipasi kontak dengan lingkungan.


[1] T.D. Burleigh, Corrosion, 47 (t991) 89.
 

Copyright © 2013 Materials Today | PSD Design by ©lollasta